Ada sekitar 6 atau 7 suku yang ada di Sumatera Utara. Masing-masing memiliki bahasa daerah. Beberapa diantaranya menggunakan bahasa yang mirip namun berbeda dalam kosakata tertentu. Sungguh merupakan kekayaan bangsa Indonesia.
Setidaknya enam suku yang ada di Sumatera Utara adalah suku asli. Sedangkan sekitar 5 atau 6 suku lainnya merupakan pendatang. Seperti suku Jawa yang berasal dari Jawa, banyak menduduki provinsi ini dan menjadi penduduk tetap.
Wilayah Sumatera Utara

Wilayah Sumatera Utara terletak di antara Provinsi Aceh dan Sumatera Barat. Sebelah Utara dan Timur berbatasan langsung dengan selat Sumatera. Suku asli yang ada di Sumatra Utara diantaranya adalah suku melayu, karo, batak, dan nias.
Pengetahuan mengenai suku di Indonesia dapat diperoleh melalui situs Academia. Ada banyak materi pelajaran yang disajikan dalam bahasa sederhana dan mudah dipahami. Sehingga sangat membantu untuk belajar siswa.
Provinsi Sumatera Utara terkenal dengan dua wisata alam yang mempesona. Pertama adalah danau toba, yang menjadi salah satu keajaiban dunia. Kedua adalah air terjun sigura-gura, yang sekaligus berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik.
Setiap suku asli di Sumatera Utara mendiami wilayah tertentu. Meskipun kemudian beberapa diantaranya berpindah karena tuntutan hidup. Akibat pernikahan atau tempat bekerja misalnya, sehingga sebagian mendiami wilayah di luar sukunya.
Sebagian suku pendatang juga ikut mempengaruhi kebudayaan dan bahasa di wilayah Sumatera Utara. Misalnya suku Jawa yang telah lama menjadi penduduk tetap di provins ini. Mereka membuat bahasa terdengar familiar bagi penduduk asli.
Suku Yang Ada di Sumatera Utara
Banyak suku yang mendiami wilayah ini, namun 5 suku yang ada di Sumatera Utara sebagai suku asli. Beberapa suku lainnya merupakan pendatang yang kemudian menetap dengan membawa budaya aslinya. Enam suku tersebut diantaranya adalah:
Suku Melayu
Suku Melayu di Provinsi Sumatera Utara mendiami daerah Deli Serdang hingga Langkat. Mereka menggunakan bahasa melayu dalam komunikasi sehari-hari. Meskipun dalam kegiatan formal tentu menggunakan bahasa Indonesia.
Suku Melayu memiliki ciri khas dalam karakter dan bahasa. Logatnya yang halus mencerminkan karakter mereka yang sangat menghormati orang lain. Karakter ini mirip dengan karakter Suku Jawa terutama daerah kekuasaan Mataram.
Selain bahasa, ciri Suku Melayu adalah pakaiannya yang tertutup. Secara turun temurun suku ini telah memeluk Islam sejak awal kedatangannya di Indonesia. Tidak sedikit suku ini melahirkan tokoh penyair dan ulama.
Suku Batak Karo
Merupakan salah satu Suku Batak yang disebut sebagai Suku Karo (tanpa Batak). Hal ini disebabkan menurut penuturan nenek moyang, Suku Batak Karo bukan berasal dari Batak.
Ada dataran Tinggi Karo di Kabupaten Karo yang menjadi pusat pemukiman suku ini. Sebagian suku mereka tersebar di Provinsi Aceh. Menurut cerita, nenek moyang Suku Karo berasal dari India. Mereka menjadi cikal bakal Suku Karo di wilayah Sumatera.
Beberapa marga asli Karo adalah Karo-karo, Sembiring, Perangin-angin, dan Tarigan. Masing-masing marga memiliki ciri khas karakter. Meskipun karakter tersebut menjadi ciri khas marga, bisa jadi berbeda ketika menghadapi individunya.
Suku Simalungun
Merupakan suku asli di Sumatera Utara yang mendiami wilayah Kabupaten Simalungun. Menurut penuturan sebagian sumber, nenek moyang Suku SImalungun berasal dari India Selatan. Namun fakta ini masih diperdebatkan.
Sebagian besar suku ini berprofesi sebagai petani. Ada peninggalan beberapa arca dan patung yang ditemukan di wilayah Simalungin. Hal ini menandakan bahwa nenek moyang mereka meyakini agama Buddha seperti sebagian besar penduduk India.
Suku Batak Toba
Melihat daftar suku yang ada di Sumatera Utara, Suku Batak Toba merupakan suku yang mendiami wilayah sekitar Danau Toba. Suku ini dikenal memiliki karakter keras dan suara lantang. Bahasa khas Batak juga menjadi ciri khas suku ini.
Ada beberapa marga yang menjadi bagian dari Suku Batak Toba. Diantaranya adalah Napitupulu, Marpaung, Pardede, dan Simangungsong. Suku ini banyak menyebar di berbagai wilayah nusantara dengan mengasut sistem patrilineal.
Baca juga: Pertolongan Pertama Pada Gejala Stroke Ringan
Jadi setiap lelaki Batak Toba yang menikah dengan suku lain tetap membawa nama marga dalam garis keturunannya. Hal ini dilakukan untuk tetap melestarikan suku Batak Toba. Warisan, baik tanah atau nama dan jabatan hanya pada anak lelaki.
Suku Batak Mandailing
Suku ini juga dikenal sebagai Suku Mandailing saja. Penjajahan Belanda menyebabkan Suku Mandailing dianggap sebagai bagian dari Suku Batak. Padahal mereka memiliki karakter, bahasa, dan nasab yang berbeda dengan Batak Toba.
Bahkan sebagian Suku Batak tidak menerima orang Mandailing untuk disebut sebagai Suku Batak. Sebagian ada yang tidak menghendaki adanya pertalian darah antar suku tersebut. Ini dilakukan karena sikap keras sebagai ciri khas karakter mereka.
Marga Suku Mandailing yang terkenal adalah Nasution, Lubis, Batubara, Rangkuti, Matondang, dan banyak lainnya. Dalam komunikasi sehari-hari mereka menggunakan bahasa Mandailing yang memiliki ciri khas lebih lembut dari bahasa Angkola.Beberapa suku yang ada di Sumatera Utara tersebut harus menjadi pengetahuan generasi penerus bangsa. Selain 5 suku asli di atas, masih ada beberapa suku lain di Indonesia yag dapat dipelajari melalui situs Academia.